Minggu, 13 Februari 2022

WAJAH KOTA SURABAYA, CERMINAN MASYARAKAT PEJUANG

 


            Surabaya kota besar, kota metropolitan. Sebuah kota yang menjadi ikon Jawa timur dengan julukan pahlawannya Indonesia. Dalam sejarah yang menjadi awal mula peristiwa iconik 10 November 1947 yang membawa semangat luar biasa rakyat Jawa timur dalam kobaran api pertempuran. Peristiwa itu menjadikan simbol bahwa perjuangan rakyat Indonesia dalam mencapai kemerdekaan bukan hanya hadiah semata melainkan memang benar-benar perjuangan tumpah darah harta dari seluruh rakyat Indonesia. Apa yang terjadi di Surabaya memberikan sinyal penting dalam perjuangan yang terjadi di seluruh Indonesia menunjukkan bahwa dengan bersatunya rakyat segala rintangan apa pun tidak akan terelakkan. Belajar dari pertempuran Surabaya bahwa rakyat dari rakyat mampu memojokkan sebuah negara adidaya sekelas sekutu yang menjadi pemenang dalam perang dunia ke dua.

            Dari peristiwa perang 10 November dapat diambil pelajaran bahwa untuk menuju perjuangan yang sejati memang harus memerlukan koordinasi dari semua pihak. Tidak hanya bergantung dari satu pihak lalu pihak lainnya hilang tanggung jawab. Dalam peristiwa 10 november bung tomo sebagai orator ulung yang mampu membakar semangat arek-arek surabaya untuk bertempur, untuk memperjuangkan hak dan kemerdekaannya. Tidak hanya bung tomo melainkan juga ada banyak pihak yang berperan dalam peristiwa tersebut juga golongan santri. Kobaran semangat yang telah membara kemudian mampu di akomodasi oleh berbagai residen sudirman dan para pejuang untuk menyerbu Surabaya yang tengah diduduki oleh sekutu NICA yang dipimpin oleh Brigadir Jenderal Mallaby.

            Memang surabaya begitu sangat kental akan kepahlawanan dan perjuangan, ibaratnya surabaya lahir dari benih-benih perlawanan setiap unsur dan golongan rakyat. Dari benih-benih itulah kemudian tumbuh besar menjadi surabaya yang sekarang. Surabaya yang telah menjadi kota metropolitan dan menjadi jantung dari provinsi jawa timur. Kini memberikan banyak ruang kepada masyarakat untuk mengadu nasib di kota yang katanya perjuangan ini. Masyarakat seperti ter distraksi dengan kata-kata tersebut, ketika hidup lingkungan yang penuh perjuangan maka ia akan ikut untuk bekerja keras. Mungkin seperti itulah bisa di istilahkan. Bahwa nama besar dari surabaya telah melegenda, semua itu tak bisa lepas dari perjuangan para pahlawan di masa kolonialisme dan pemertahanan kemerdekaan dahulu.

            Namun apakah perjuangan sekarang akan sama dengan perjuangan di masa lalu. Apakah manusia manusia kini masih bisa setegar dan sekuat para pahlawan dahulu. Apakah mereka mau memperjuangkan hak-haknya sampai mengorbankan darah dan juga harta. Realitasnya kini sudah tidak se heroik kisah masa lalu. Surabaya memang menjadi kota terbesar kedua setelah ibukota Jakarta. Namun kondisi sosial yang ada ternyata juga tidak jauh beda, masyarakat setempat masih belum belum merdeka, masih belum menikmati apa yang telah diperjuangakan oleh para pahlawan dahulu. Masih banyak masyarakat yang kesusahan meskipun itu hanya untuk makan siang. Dibalik pembangunan gedung-gedung yang tinggi ada masyarakat pinggiran yang tergusur dan terusir. Dibalik bangunan megah nan luas universitas-universitas masih banyak anak-anak yang tidak terdidik dan putus sekolah, masih banyak permasalahan sosial disekitar, masih banyak orang orang yang tidak melek huruf dan justru pengangguran juga semakin bertambah banyak.

            Dibalik kemegahan cerita kepahlawanan kota surabaya dibaliknya juga tersimpan pekik perjuangan kaum kaum marginal yang semakin sulit dan terkikis dengan kemajuan kota surabaya itu sendiri. Kota dan sistem yang semakin tidak memihak kepada mereka, dimana yang punya kuasa semakin langgeng, yang punya modal semakin lancar membangun kerajaan bisnisnya, kemudian para aparatur negara yang semakin nyaman berada di zona nyaman dan melayani ala kadarnya. Namun dibalik itu sebenarnya semua sama. Sama sama sedang berjuang untuk dirinya sendiri, sama sama berjuang atas apa yang menjadi tujuannya. Oleh karena makna dari kata berjuang sudah sepatutnya dikembalikan ke jalan kebenarannya bahwa berjuang adalah upaya untuk saling membantu, saling lindung melindungi dan saling mensejahterakan satu sama lain. Itulah makna berjuang dari surabaya yang sebenarnya.

 

Selamat berjuang bagi para pejuang !!!


Previous Post
Next Post

0 komentar: