Senin, 14 Februari 2022

Aku Ingin Jadi Entrepreneur


        Rasa-rasanya dunia perekonomian kini telah banyak mengalami kemajuan yang sangat pesat. Dimulai dari abad ke 18 yang meradikalkan ekonomi semenjak ditemukannya mesin uap sehingga memunculkan revolusi industri yang terus berkembang kini. Hanya dari pemantik mesin uap saja sudah mampu untuk mengubah seluruh tatanan dunia, dimana yang awalnya manusia kebanyakan bekerja masih menggunakan otot, masih menggunakan peralatan yang manual seperti dalam bertani menggunakan cangkul, dll. dengan digunakannya mesin uap semua pekerjaan jadi semakin cepat dan efisien. Pekerjaan-pekerjaan berat mulai bisa di dikerjakan dengan ringan, mobilisasi dalam hal distribusi barang juga menjadi semakin cepat dengan adanya mobil-mobil yang menggunakan mesin dimana sebelumnya kebanyakan masih menggunakan gerobak dengan bantuan tenaga hewan. Hal ini merupakan pencapaian besar manusia. Tapi siapa sangka dibalik gemerlap kemajuan manusia tentunya juga menimbulkan dampak, salah satunya adalah dampak pada tatanan sosial masyarakat dan dampak pada lingkungan.

            Namun setiap tindakan selalu ada yang namanya dampak negatif dan positif, memang tidak bisa semuanya terpuaskan tapi begitulah cara kerja dunia. Tidak ada dunia yang benar -benar utopis yang mampu menyenangkan atau mensejahterakan semua, selalu ada kelompok-kelompok yang termarjinalkan. Konsekuensi akan selalu ada namun manusia juga tidak bisa lepas tanggung jawab begitu saja, harus ada upaya-upaya perbaikan yang perlu untuk dilakukan. Karena jika manusia sudah berhenti berupaya maka dia sudah tidak layak disebut manusia lagi. Karena inti dari menjadi manusia adalah cinta, berkembang dan berusaha. Dari gagasan tersebutlah bagi saya menjadi entepreneur adalah jalan terbaik untuk menjadi yang benar-benar manusia. Melalui jalan entepreneur kita jadi bisa menjalankan apa yang benar-benar kita cintai, bisa mengembangkan diri sendiri, bisnis dan juga orang lain serta tentunya seorang entepreneur adalah sosok yang pantang menyerah dalam berusaha.

            Jika mendengar kisah dari nabi muhammad jalan untuk membuka rezeki ada banyak dari kesepuluh pintu dan dari itu semua jalan berbisnis membuka sembilan pintu rezeki itu sendiri, artinya jalan berbisnis memang arena yang luas tapi juga penuh tantangan. Berawal dari situ jalan untuk berbisnis menjadi sangat menarik bagi sebagian orang termasuk saya meskipun penuh dengan tanda tanya dan risiko. Namun semua itu juga tidak lepas dari apa yang didapatkan nanti juga menjadi jauh lebih bermakna. Jalan berbisnis selain untuk memenuhi kebutuhan hidup, meningkatkan kesejahteraan dan tentunya untuk mengejar kebebasan diri juga membawa sesuatu hal kebaikan karena melalui jalan tersebut bisa membuka lapangan-lapangan pekerjaan, sehingga juga akan memutarkan roda perekonomian. Sejujurnya menjadi suatu kebanggan menjadi salah satu penggerak roda tersebut, ikut berkontribusi dan berakselerasi semandiri mungkin melewati jalan-jalan yang ingin dilewati. Jalan yang dipilih mungkin tidak akan sebagus apa yang dikira namun bukankah dengan banyak rintangan menjadikan jalanan tersebut menjadi sangat seru dan penuh dengan kisah yang layak untuk dikenang dan diceritakan dikemudian hari. Seperti halnya ketika kita melakukan perjalanan wisata atau naik gunung. Kita kadang merasa bosan pada perjalanannya namun ada banyak kisah yang bisa kita lihat ketika melalui proses tersebut, banyak cerita dan pelajaran yang bisa kita ambil hingga nanti sampai pada tujuan. Ketika sampai pada tujuan kita jadi sadar bahwa perjalanan tadi memang sangat seru, bukan soal destinasi wisata yang ada tapi proses dan interaksi yang terjalin yang luar biasa terkenang. Seperti itulah perjalanan seorang entepreneur dalam membangun kerajaan bisnisnya.

“Melalui jalan berbisnis menjadikan kita dapat melakukan banyak hal yang ingin kita capai, dapat menjadikan ladang yang luas dalam hal kebaikan”

 

Minggu, 13 Februari 2022

WAJAH KOTA SURABAYA, CERMINAN MASYARAKAT PEJUANG

 


            Surabaya kota besar, kota metropolitan. Sebuah kota yang menjadi ikon Jawa timur dengan julukan pahlawannya Indonesia. Dalam sejarah yang menjadi awal mula peristiwa iconik 10 November 1947 yang membawa semangat luar biasa rakyat Jawa timur dalam kobaran api pertempuran. Peristiwa itu menjadikan simbol bahwa perjuangan rakyat Indonesia dalam mencapai kemerdekaan bukan hanya hadiah semata melainkan memang benar-benar perjuangan tumpah darah harta dari seluruh rakyat Indonesia. Apa yang terjadi di Surabaya memberikan sinyal penting dalam perjuangan yang terjadi di seluruh Indonesia menunjukkan bahwa dengan bersatunya rakyat segala rintangan apa pun tidak akan terelakkan. Belajar dari pertempuran Surabaya bahwa rakyat dari rakyat mampu memojokkan sebuah negara adidaya sekelas sekutu yang menjadi pemenang dalam perang dunia ke dua.

            Dari peristiwa perang 10 November dapat diambil pelajaran bahwa untuk menuju perjuangan yang sejati memang harus memerlukan koordinasi dari semua pihak. Tidak hanya bergantung dari satu pihak lalu pihak lainnya hilang tanggung jawab. Dalam peristiwa 10 november bung tomo sebagai orator ulung yang mampu membakar semangat arek-arek surabaya untuk bertempur, untuk memperjuangkan hak dan kemerdekaannya. Tidak hanya bung tomo melainkan juga ada banyak pihak yang berperan dalam peristiwa tersebut juga golongan santri. Kobaran semangat yang telah membara kemudian mampu di akomodasi oleh berbagai residen sudirman dan para pejuang untuk menyerbu Surabaya yang tengah diduduki oleh sekutu NICA yang dipimpin oleh Brigadir Jenderal Mallaby.

            Memang surabaya begitu sangat kental akan kepahlawanan dan perjuangan, ibaratnya surabaya lahir dari benih-benih perlawanan setiap unsur dan golongan rakyat. Dari benih-benih itulah kemudian tumbuh besar menjadi surabaya yang sekarang. Surabaya yang telah menjadi kota metropolitan dan menjadi jantung dari provinsi jawa timur. Kini memberikan banyak ruang kepada masyarakat untuk mengadu nasib di kota yang katanya perjuangan ini. Masyarakat seperti ter distraksi dengan kata-kata tersebut, ketika hidup lingkungan yang penuh perjuangan maka ia akan ikut untuk bekerja keras. Mungkin seperti itulah bisa di istilahkan. Bahwa nama besar dari surabaya telah melegenda, semua itu tak bisa lepas dari perjuangan para pahlawan di masa kolonialisme dan pemertahanan kemerdekaan dahulu.

            Namun apakah perjuangan sekarang akan sama dengan perjuangan di masa lalu. Apakah manusia manusia kini masih bisa setegar dan sekuat para pahlawan dahulu. Apakah mereka mau memperjuangkan hak-haknya sampai mengorbankan darah dan juga harta. Realitasnya kini sudah tidak se heroik kisah masa lalu. Surabaya memang menjadi kota terbesar kedua setelah ibukota Jakarta. Namun kondisi sosial yang ada ternyata juga tidak jauh beda, masyarakat setempat masih belum belum merdeka, masih belum menikmati apa yang telah diperjuangakan oleh para pahlawan dahulu. Masih banyak masyarakat yang kesusahan meskipun itu hanya untuk makan siang. Dibalik pembangunan gedung-gedung yang tinggi ada masyarakat pinggiran yang tergusur dan terusir. Dibalik bangunan megah nan luas universitas-universitas masih banyak anak-anak yang tidak terdidik dan putus sekolah, masih banyak permasalahan sosial disekitar, masih banyak orang orang yang tidak melek huruf dan justru pengangguran juga semakin bertambah banyak.

            Dibalik kemegahan cerita kepahlawanan kota surabaya dibaliknya juga tersimpan pekik perjuangan kaum kaum marginal yang semakin sulit dan terkikis dengan kemajuan kota surabaya itu sendiri. Kota dan sistem yang semakin tidak memihak kepada mereka, dimana yang punya kuasa semakin langgeng, yang punya modal semakin lancar membangun kerajaan bisnisnya, kemudian para aparatur negara yang semakin nyaman berada di zona nyaman dan melayani ala kadarnya. Namun dibalik itu sebenarnya semua sama. Sama sama sedang berjuang untuk dirinya sendiri, sama sama berjuang atas apa yang menjadi tujuannya. Oleh karena makna dari kata berjuang sudah sepatutnya dikembalikan ke jalan kebenarannya bahwa berjuang adalah upaya untuk saling membantu, saling lindung melindungi dan saling mensejahterakan satu sama lain. Itulah makna berjuang dari surabaya yang sebenarnya.

 

Selamat berjuang bagi para pejuang !!!