Jumat, 08 April 2022

KEMELUD MINYAK GORENG DI TANAH PENGHASIL CPO TERBESAR


 

Pada awal bulan februari tahun 2022 Indonesia tengah mengalami gejolak ekonomi yang bermula dari kelangkaan minyak goreng dipasaran. Ditengah kebutuhan dapur yang meningkat stok minyak goreng dipasaran justru sedikit dan bisa dibilang langka. Ada berbagai faktor yang menyebabkan minyak goreng langka dipasaran mulai dari pengaruh konflik antara ukraina dan russia yang merupakan salah satu penghasil minyak bunga matahari terbesar di dunia. Dampak dari eskalasi konflik yang terjadi adalah pembatasan bahkan penghentian dari eksport minyak bunga matahari yang berdampak pula pada peningkatan permintaan pada minyak sawit sebagai pengganti dari minyak bung matahari. Seiring dengan tingginya permintaan maka lonjakan harga juga semakin tinggi.

            Dalam rapat komisi bersama DPR komisi VI RI, kementerian perdagangan menjelaskan bahwa terdapat berbagai faktor yang mengakibatkan kelangkaan dari minyak goreng. Salah satunya adalah terdapat mafia minyak goreng yang memanfaatkan kegentingan yang ada di mana minyak goreng dengan sengaja ditimbun dan di eksport keluar negeri. Sehingga supply yang ada di Indonesia tidak mencukupi dari tingginya demand. Ini semua yang mengakibatkan harga minyak goreng menjadi mahal semenjak kebijakan HET dicabut. Berdasarkan pemaparan menteri perdagangan stok minyak goreng di Indonesia sebenarnya cukup yang dihasilkan dari penerapan kebijakan DMO (domestik market obligation) dan DPO (domestik price obligation). Anehnya saat ini melihat langkanya ketersediaan minyak goreng di tengah banyaknya stok minyak, ia mengatakan ada permainan kotor yang memainkan hal tersebut dengan melakukan penimbunan minyak goreng ataupun menjual minyak ke luar negeri tanpa mengikuti aturan harga dari pemerintah.

            Langkah yang diambil oleh pemerintah setelah pencabutan HET adalah bekerja sama dengan pihak kepolisian RI untuk mencari para mafia-mafia minyak dan melakukan tindakan hukum, kemudian pemerintah khususnya kementerian perdagangan melakukan tindakan subsidi-awasi-distribusi. Ketidakmampuan pemerintah untuk mengendalikan harga minyak goreng dan menghadapi para kartel mafia migor membuat rakyat khususnya yang kesehariannya menggunakan minyak goreng geram. Berbagai tuntutan diutarakan ke pemerintah seperti menuntut menteri perdagangan untuk mundur. Hal yang paling menggelikan dari polemik migor ini justru muncul dari tokoh publik sekaligus ketua umum partai PDIP yang memberikan statement bahwa apakah ibu-ibu setiap hari pekerjaannya hanya menggoreng saja, bukankah ada cara lain seperti merebus, dll. pernyataan seperti itu bagi seorang negarawan merupakan sebuah pelik bagi masyarakat. Bukannya memberikan sebuah solusi yang membangun justru malah menjatuhkan. Karena pada dasarnya konsumsi migor Indonesia merupakan salah satu yang terbesar di dunia maka sudah sewajarnya kehidupan masyarakat sehari hari tidak bisa dipisahkan dari migor.

Previous Post
Next Post

0 komentar: