Gunung
kelud yang berada di perbatasan tiga wilayah kabupaten kediri, kabupaten blitar
dan kabupaten malang. Secara administratif gunung kelud berada di 35 km sebelah
timur pusat kota kediri dan 25 km sebelah utara pusat kota blitar. Gunung kelud
adalah gunung yang aktif dan merupakan salah satu gunung yang paling aktif di
Indonesia. Secara geografi gunung kelud berada pada 7° 56' 00 LS dan 112° 18' 30 BT yang memiliki ketinggian
1731 mdpl. Gunung kelud membawa berkah tersendiri untuk warga disekitar lereng
gunung kelud. Gunung kelud membawa berkah secara ekonomi dan sosial yang mana
hal tersebut dapat dilihat pada sektor pariwisata melalui kanal wisata alam,
kemudian di sekitar kaki gunung kelud juga membawa dampak pada kultur tanah
yang subur sehingga tanaman dapat tumbuh subur, material yang terbawa dari
puncak gunung kelud juga memberikan material bahan bangunan berupa pasir dan
batu koral yang berguna untuk bangunan. Hal menarik disini yang ingin
difokuskan adalah salah satu objek pariwisata gunung kelud melalui pendakian
gunung kelud yang terdapat di wilayah kabupaten blitar. Saat ini untuk jalur
pendakian secara resmi untuk menuju puncak gunung kelud masih tersedia 2 jalur
yang berada di jalur pendakian Tulungrejo dan jalur pendakian Karangrejo. Kedua
jalur memiliki ciri khasnya sendiri dan menawarkan keindahan gunung kelud dari
sisi yang berbeda.
Meskipun
menawarkan konsep pariwisata yang sama namun anatara jalur tulungrejo dan
karangrejo memiliki perbedaan pada harga karcis simaksi dan fasilitas yang
disediakan. Pada jalur pendakian tulungrejo para pendaki harus membayar
Rp.25.000 satu orang dan Rp.10.000 untuk parkir namun fasilitas yang ditawarkan
juga terbilang worth it, mulai dari akses jalan menuju basecamp-area basecamp
yang sudah cukup nyaman dan bagus area parkir luas-kemudian pada kaki gunung
juga terdapat camp ground yang cocok untuk liburan keluarga. Mungkin masalah
fasilitas dibahas itu dulu saja karena pada proses pendakian pada kebanyakan
gunung kurang lebih sama lah ya. Kemudian di jalur pendakian yang kedua
terdapat di karangrejo. Pada jalur pendakian via karangrejo sedikit berbeda
dengan jalur melalui tulungrejo. Pasalnya di jalur via karangrejo basecamp
pendakian terletak jauh dari pos 1 pendakian. Untuk para pendaki yang baru
pertama kali mencoba melewati via karangrejo pasti akan merasakan keanehan
karena posisi basecamp yang jauh dari jalur pendakian. Karena basecamp yang
jauh inilah para pendaki mengharuskan dirinya berkendara ke pos 1 untuk memulai
pendakian. Yang sangat disayangkan dari jalur pendakian via karangrejo ini
adalah fasilitas pendukung dan akses jalan yang terbilang masih kurang. Untuk
menuju pos 1 dari basecamp saja jarak yang harus ditempuh kurang lebih masih
8km dan sekitar 5km nya adalah jalanan bebatuan terjal, sehingga bagi para
pendaki khususnya yang menggunakan mobil atau motor matic sangatlah kesusahan.
Tempat parkir yang disediakanpun juga masih terbatas. Kendaraan diparkirakan di
pos 1 dengan berbekal rantai besi yang menjadi keamanan kendaraan pendaki,
tidak ada penjaga. Sehingga rawan sekali terjadi pencurian. Meskipun jalur yang
ditawarkan pada pendakian via karangrajo terbilang nyaman dan landau untuk para
pendaki pemula sampai pada pos 4. Namun kendala-kendala di awal yang membuat
para pendaki ibaratnya sudah capek sebelum berpetualang.
Berdasarkan
informasi dari warga sekitar dan pengurus basecamp fasilitas yang tersedia di pendakian
gunung kelud via karangrejo sebagaian besar adalah hasil swasembada masyarakat
beberapa hibah komunitas pecinta alam. Mulai dari pembangunan pos selamat
datang, plakat, sampai pada pos pendakian. Padahal jika dilihat dari posisi
administrative daerah karangrejo sendiri bukanlah daerah tertinggal dan cukup
dekat dengan pusat kabupaten blitar. Dengan potensi besar yang ada di wilayah
karangrejo sangat disayangkan sekali apabila pengembangan wilayah karangrejo ini
masih belum maksimal. Apabila pemerintah daerah setempat mampu fokus dalam hal
pemberdayaan dan pembangunan fasilitas sekitar kaki gunung kelud saja sudah
mampu menjadi pemasukan untuk APBD. Tentunya jika semua pihak baik pemerintah,
swasta dan masyarakat saling mensuport maka hal tersebut dapat meningkatkan
pamor kabupaten blitar. Karena jika dilihat-lihat kabupaten blitar sendiri
dalam pariwisata sangatlah memprihatinkan padahal dengan berbagai destinasi
yang ada di blitar sudah lebih dari cukup untuk menarik para wisatawan, asalkan
pemerintah juga mau serius dalam hal pengembangan masyarakat dan pembangunan
fasilitas yang menunjang pariwisata.
Hal
yang mendasar dikeluhkan wisatawan yang berkunjung ke blitar yang pertama sudah
pasti adalah akses jalan yang kurang bagus dan fasilitas yang masih minim. Jika
melihat pada akses jalan pendakian gunung kelud via karangrejo sudah dapat
dipastikan wisatawan enggan untuk kembali lagi, karena jalur yang ada sangat
jauh dari layak terlebih bagi mereka yang datang dari luar daerah. Berdasarkan
informasi dari penduduk setempat “bahwa pada tahun sebelum 2014 akses jalan
sudah lumayan bagus namun ketika terjadi letusan gunung kelud, jalan terjadi
kerusakan dan sampai sekarang tidak pernah mendapatkan perbaikan” pada tahun
2018-2020 juga sempat ada wacana dilakukannya perbaikan jalan namun ketika
terjadi regenerasi kepemimpinan kabupaten blitar berganti, dibarengi dengan
musibah pandemic covid-19 wacana untuk memperbaiki jalan seolah terlupakan
kembali. Kini pemerintah daerah memfokuskan anggaran untuk penanganan pandemi
covid-19 yang kian memperburuk pembangunan akses jalan di wilayah blitar.
Warga
sekitar kaki gunung kelud via karangrejo kini harus berjuang mandiri untuk
peningkatan wisata didaerahnya meski hanya dengan sesuatu yang seadanya. Para
pendaki juga harus lebih bersabar menghadapi trek jalanan yang mengguncangkan
perut, para petani sekitar kaki gunung juga harus ekstra hati hati agar hasil
panen tidak jatuh porak poranda. Langkah kita masih Panjang dan perjuangan ini
masih harus terus dilakukan jangan sampai semua acuh sampai pemerintah
mengindahkan.
“Bergeraklah perlahan namun jangan sampai
berhenti merupakan filosofi para pendaki yang cocok juga diagungkan di jalur
pendakian gunung kelud ini”.